Selasa, 23 Juni 2009

Express Yourself

Dalam teorinya yang terkenal Wilson Hicks seorang redaktur foto Majalah LIFE era1930-an pernah mengatakan bahwa Foto jurnalistik adalah paduan gambar dan kata. Artinya foto jurnalistik merupakan gabungan dari dua media komunikasi yaitu: visual dan verbal. Ketika kata dalam berita tulis dituntut untuk memenuhi kaidah 5W + 1 H (What, Where, When ,Who ,Why dan How), maka kaidah itupun berlaku pada foto jurnalistik. Karena itu dalam perwujudannya item visual dan verbal tersebut akan saling menopang untuk menyampaikan pesan kepada pembaca. Oleh sebab itu foto jurnalistik mempunyai substansi yang spesifik di antara cabang fotografi lain. Dan bagi seorang pewarta foto senior seperti Julian Sihombing spesifikasi itulah yang membuat fotografi jurnalistik selalu mempunyai nilai tersendiri.

Barangkali karena kedalaman nilai itu pula yang membuat Julian betah menekuni profesinya sebagai pewarta foto selama lebih dari 20 tahun. Selama lebih dari dua dekade itu pula nama Julian Sihombing cukup mengemuka di kalangan fotografer seangkatannya dan fotografer muda seperti sekarang. Oleh fotografer seangkatannya dia adalah pembaharu, dan bagi fotografer muda Julian adalah inpirasi. Julian mengawali karirnya sebagai pewarta foto di majalah Jakarta-Jakarta antara tahun 1985 hingga 1987. Sampai akhirnya mantan mahasiswa fakultas komunikasi Universitas Indonesia ini berpindah ke harian Kompas pada September 1987 hingga sekarang. Julian belajar fotografi ketika masih SMA dengan panduan buku. Alasannya sederhana, “Penyakit dari kita adalah ketika belajar dari orang lain kita akan jadi copy cat orang tersebut, dan saya tidak mau,” tegasnya. Apalagi bagi Julian, dalam fotografi yang dituntut adalah kebebasan. ” Express yourself,” timpalnya.

- dikutip dari Darwis T blog -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar